Contohnya ketika seseorang berkata,”Saya rasa Tuhan tidak mencintai saya lagi!”, ”Saya rasa masa depan saya suram!” Hati-hati guys! mungkin hal-hal itu bisa menjadi kenyataan. Padahal, dalam Alkitab dengan jelas berkata
Tuhan mencintai kita dan Ia telah merancangkan hal baik untuk kita semua! Tapi saat kita percaya kebohongan-kebohongan dan intimidasi dari musuh kita, lalu masuk ke dalam kepikiran dan membuat kita lupa akan firman dan janji Allah, kita akan merasa kebohongan-kebohongan itu merupakan hal yang benar, bahkan yang paling berbahaya, kita pun menghidupinya!
The Danger of Emotional Living
Orang-orang yang emosional sering membuat kesalahan besar saat mereka mendasarkan keputusan-keputusan berdasarkan apa yang mereka rasa, dibandingkan dengan mentaati perintah Tuhan dan hal2 yang mereka tahu itu benar. Kita harus belajar mengenai bagaimana untuk hidup melebihi perasaan, dan tetap melakukan hal yang benar meskipun terkadang kita rasa tidak nyaman. Kita harus memutuskan untuk mengikuti kehendak Tuhan dalam hidup kita, dan tidak membiarkan perasaan mendikte kehidupan kita!
Biarkanlah alkitab yang mendikte keputusan2 kita, yang tentu akan memuliakan Tuhan.
What Determines How You Live?
“Kita harus belajar mengenai bagaimana untuk hidup melebihi perasaan, dan melakukan hal yang benar meskipun terkadang kita rasa tidak nyaman.”
Seberapa sering kita berkata,” Saya merasa…” atau “Saya tidak merasa…” lalu kita pun melakukan apa yang kita rasakan.
Apakah perasaan kita mendikte cara kita memperlakukan orang lain? Juga mengendalikan tutur kata kita? Atau bahkan mengendalikan hidup kita?!
Guys, kalian mungkin berpikir, “aku tak dapat mengendalikan perasaanku!” Ya..hal itu memang benar, tetapi kita harus belajar me-manage emosi dan perasaan kita, sehingga mereka tidak mengontrol hidup kita!
Ada saat-saat dimana kita merasa “insecure” saat melakukan sesuatu, ada saat-saatnya hal disekeliling kita tidak berjalan sesuai dengan rencana, tapi ingat untuk tetap selalu berdoa dan minta Tuhan memberikan kita kelegaan! Sehingga kita dapat mengatasi hal-hal itu sesuai dengan apa yang Tuhan ingin kita lakukan.
Kuncinya ialah menolak untuk digerakkan oleh perasaan dan emosi semata! Gunakanlah hikmat kita untuk memilih apa yang benar untuk dilakukan. Dan berdoa, kasih karunia Tuhan memampukan kita untuk melakukannya.
BAHAN DISKUSI :
- Apakah keputusan-keputusan dalam hidup kita saat ini masih didasari oleh perasaan?
- Menurut anda, bagaimana cara untuk kita dapat tetap melakukan hal yang benar, walaupun kita rasa itu tidak nyaman?
No comments:
Post a Comment