Hidup adalah serangkaian pilihan yang tidak pernah berakhir. Bagaimana caranya agar Anda tahu bahwa Anda sedang membuat keputusan yang tepat? Haruskah Anda bertanya pada orang-orang yang menurut Anda lebih pintar? Atau Anda harus melihat berita
horoskop hari ini di koran? Haruskah Anda bertanya pada bintang? Hmm... bagaimana kalau Anda bertanya saja pada si pencipta bintang?
Saya punya berita bagus untuk Anda hari ini. Si Pencipta bintang itu, Tuhan sendiri, sebenarnya ingin menjawab pertanyaan Anda. Tepatnya, Dia ingin berbicara dengan saya dan Anda.
Tuhan ingin berkomunikasi dan memiliki hubungan pribadi dengan Anda. Komunikasi dua arah! Bukan hanya satu arah saja. Mengapa? Karena tidak akan ada suatu "hubungan" tanpa ada suatu dialog yang tercipta. Seperti pada manusia lain, cara Anda mengenal seseorang ialah dengan berkomunikasi dengan orang tersebut. Berbicara dan mendengar. Hal ini persis sama dengan hubungan Anda dengan Tuhan. Dia berbicara, Anda mendengar. Anda berbicara, Dia mendengar.
Kesulitan untuk mendengar suara Tuhan hanyalah bahwa ada waktu yang diperlukan untuk itu. Kerendahan hati juga sangat dibutuhkan.Yeremia 29:12-13 mengatakan bahwa, "Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka kamu akan mendengarkan Aku; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati". Artinya, kita tidak bisa mengancam Tuhan untuk berbicara secara keras di telinga kita. Tapi kita bisa mencari dan meminta Tuhan dengan kerendahan hati, dan Tuhan berjanji untuk menemui kita.
Anda harus mengetahui bahwa ada 3 suara yang bisa Anda dengar :
Suara Anda sendiri, suara iblis dan suara Tuhan.
Tapi jangan kuatir.Yohanes 10:4b-5 menyatakan bahwa anak Tuhan pasti mengenal suara Tuhannya dan kalaupun mereka tanpa sengaja mengikuti suara orang asing, mereka akan lari karena tidak kenal dengan suara asing tersebut. Dengan memiliki hubungan yang sangat intim dengan Tuhan dan terus berlatih mendengar suara-Nya, Anda akan tiba pada kepekaan untuk membedakan suara Tuhan, iblis atau diri sendiri.Yesaya 30:21 mengatakan "Dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: "Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya, entah kamu menganan atau mengiri".
Jadi intinya, jika Anda mau mendengar, Tuhan akan berbicara dan Anda bisa mendengar suara-Nya. Tapi berhati-hatilah, apalagi jika Anda masih muda, supaya Anda bisa objektif dan mengikuti suara Tuhan. Suara Anda sendiri kadang bisa berteriak sangat keras untuk didengar, apalagi jika Anda sedang berada dalam tekanan atau masalah tertentu.
Dan berhati-hatilah dengan suara iblis yang adalah "Bapa segala pendusta".
1. Ujilah segala sesuatu
"Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik" (I Tesalonika 5:19-21)
2. Nasehat Pemimpin
"Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada" (Amsal 11:14).
3. Konfirmasi
"Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan" (Matius 18:16).
4. Damai Sejahtera Tuhan
"Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah (Kolose 3:15).
Tapi terlebih dari semua, Anda harus memulainya dengan doa. Berdoalah dan carilah Dia dengan sungguh hati, maka Dia akan menjawab Anda.
Kepekaan itu perlu proses, perlu dilatih, menjadi anak Tuhan bukan secara otomatis menjadi peka, mengerti apa yang berkenan di hadapan Tuhan atau peka membedakan mana yang mengarah pada dosa dan mana yang tidak.
Lidah seorang koki masak profesional, mampu membedakan bermacam-macam rasa jauh lebih banyak daripada orang normal. Hal ini karena lidah koki itu sering dilatih dengan bermacam-macam rasa. Makin dilatih makin kuat. Makin jarang dilatih maka indra tersebut makin lemah.
Karyawan bank dilatih untuk mengenali uang palsu dengan mempelajari uang asli dengan cermat sehingga dengan mudah mereka mendeteksi uang palsu.
Oleh karena itu kita harus meluangkan waktu untuk mengenal Dia lebih dekat, berkomunikasi dengan-Nya melalui merenungkan dan mendengar Firrman-Nya serta berdoa, agar kita memiliki kepekaan dalam mendengar suara Tuhan.
No comments:
Post a Comment