Kalian pernah kan melihat teman, saudara, atau bahkan orang tua kalian sendiri, demi nawar seribu rupiah aja, sampe ngebela-belain debat dulu tuh sama pedagang.
Terkadang ada orang yang suka sekali tawar-menawar. Prosesnya bisa lama, tetapi memberi kepuasan tersendiri ketika menawar. Sebab kita bisa memperoleh harga yang disepakati bersama, bukan ditetapkan sepihak oleh si pedagang. Karena itu ada sebagian pedagang yang sudah mensiasatinya dengan label “Harga PAS”
Sama halnya dengan doa, ada orang yang ngomong, dalam doa tidak ada negosiasi (Harga PAS
). “Doa tidak mengubah Allah. Hanya mengubah si pendoa.”
Bukankah rencana Allah pasti terjadi? Bukankah jodoh, sakit penyakit, kecelakaan dsb semuanya ditangan Tuhan ? Bukankah Tuhan selalu tahu isi hati kita ? Ngapain kita berdoa. Gitu cenah kata orang-orang.
Lho, kita hidup jangan karena “cenah kata kebanyakan orang”. Yuk kita balik lagi ke basic, yaitu sesuai Firman Tuhan :
- Dalam Kej 18:20-32 dikisahkan bagaimana Abraham tawar-menawar ketika Tuhan berencana memusnahkan Sodom dan Gomora. Walau keputusan akhir ada di pihak Tuhan, ternyata Tuhan tidak kaku. Tidak ditetapkannya harga mati alias harga pas.
- Tuhan memberi Musa ruang untuk bernegosiasi (Bil 14:19-20)
- Dalam Luk 11:1-10 menjelaskan “Jadilah kehendakMu.” Namun sesudahnya, mereka diajar meminta tanpa jemu, mengetok pintu sampai Bapa memberi apa yang mereka perlu.
Jika harga sebuah barang bisa ditawar, tetapi langsung kita beli tanpa menawar (mungkin karena MALAS menawar, takut debat dll), kita rugi. Begitu pula jika Tuhan memberi ruang untuk bernegosiasi dalam doa, namun kita tidak menggunakannya karena MALAS berdoa, kita rugi sekali.
Bukankah Allah maha tahu isi hati saya, saya sering koq nego dengan Tuhan lewat pikiran saya. Ga perlu sampe berlutut dan berdoa’kan ?!
Mungkin ilustrasinya seperti ini (Yak 4:2-3) :
Pada saat kita memohon A, Dia sudah mengetahui bahwa Ia akan menjawab dengan B, atau kalau kita memutuskan untuk tidak berdoa, dan berbuat X, Dia sudah tahu akan memberi Y. Dalam hal ini, B selalu lebih baik daripada A (karena Tuhan selalu tahu rancangan terbaik), dan Y adalah konsekuensi dari X (ayat 2). Nah, kalau kita bertanya akankah B diberikan kalau kita tidak berdoa, jawabnya adalah tidak (yang diberi adalah Y). Makanya kita perlu berdoa.
Karena itu banyak-banyaklah berdoa dan bernegoisasi dengan Tuhan!
TIPS dalam berdoa :
1. Berdoa dengan haus (Mzm 42:1)
Seperti seseorang sedang dipadang gurun, yang kehausan, mintalah air yang menyegarkan. Manusia hidup membutuhkan air lebih dari membutuhkan makanan. Manusia yang tidak minum lebih cepat mati dibanding yang tidak makan. Seperti rusa rindukan sungai berair, tanpa air rusa mati. Kita seperti rusa, air itu Tuhan sendiri. Tuhan adalah hidup atau matinya kita. Mazmur membicarakan tentang need, kebutuhan paling besar dalam hidup kita. Kita sangat membutuhkan Tuhan.
Di dunia yang penuh kesibukan ini ada begitu banyak pengaruh yang membuat kita tidak lagi bertekun di dalam Tuhan. Pekerjaan, hobi dan aktivitas-aktivitas jasmani lainnya telah menguras waktu dan membuat kita lelah, sehingga kita pun mengabaikan persekutuan kita dengan Tuhan. Banyak orang berpikir bahwa berdoa dan merenungkan firman Tuhan adalah wasting time. Justru semakin banyak kita berdoa, kita seperti orang yang disegarkan kembali, ga over thinking, ga banyak kuatir, ga mudah tersesat.
Kedekatan Daud dengan Tuhan adalah kunci dalam menghadapi setiap masalah, bukan skil dari lahir, atau pengalamannya melawan singa atau karena kekuasaan yang dimilikinya sebagai raja. Tetapi Daud banyak berdoa dan sadar bahwa ia tidak bisa hidup tanpa penyertaan Tuhan.
2. Berdoa dengan percaya (Mrk 11:24)
Ada yang ingat dengan kisah Robby Sugara ?
Robby yang seorang aktor terkenal tahun 80'an, selingkuh dan meninggalkan Etha istrinya, beserta tujuh anaknya. Etha harus menjadi single fighter menghidupi tujuh anaknya.
Suatu kali, si sulung meminjam satu kamar di rumah mereka. Awalnya, Etha tak tahu apa yang mereka lakukan di dalam sana. Hingga suatu hari, ia mencoba mengintip dari jendela. Ia melihat tiga anaknya sedang memasang lilin di lantai. Setelah itu mereka bergabung dengan empat saudaranya yang lain, duduk bersila di lantai. Diterangi oleh sinar lilin (karena nunggak bayar selama dua tahun, listrik dicabut), mereka bergandengan tangan dan melantunkan pujian dan penyembahan pada Tuhan. Ketujuh anak itu bersatu hati, berdoa pada Tuhan. Sebelum mereka meminta sesuatu pada Tuhan, mereka berdoa, “Tuhan kami mengampuni papa kami, karena dia tidak tahu apa yang dia lakukan. Tuhan kami juga mengampuni perempuan yang mengambil papa kami. Beri suami lain supaya papa kami bisa pulang.” Tubuh Etha bergetar. Ada rasa haru bercampur syukur dan bahagia. Ia bangga melihat anak-anaknya tumbuh dalam Tuhan.
Hari berlalu. Ketujuh anak Robby tumbuh mewarisi keelokan fisik dari orang tuanya. Kerinduan pada sang ayah, tak kunjung pudar. Mereka masih setia, setiap hari berdoa pada Tuhan, mengharap sang papa kembali. Setahun, dua tahun, doa mereka seakan tak terjawab. Pada tahun kelima, salah seorang anaknya berkata, “Aduh Ma, ampun deh udah lima tahun gak balik juga.” Mereka mulai bosan. Tak kunjung mendapat jawaban dari Tuhan. Pada tahun kesembilan, enam dari tujuh anaknya “menyerah”. Mereka memperbolehkan Etha menikah lagi. Namun, Cilla, anak ketiganya melarang. “Jangan Ma. Mama tidak boleh menikah lagi. Jika mama kawin, papa gak bisa balik lagi. Masih ada aku yang duduk di kaki Tuhan. Tuhan pasti jawab doaku. Mama sabar ya,” ujar Cilla menguatkan sang mama.
Singkat cerita akkhirnya 14 Tahun Robby baru kembali! Waw doa yang tidak pernah putus-putus selama 14 tahun dan sama seperti Ayub yang tidak mau menghujat Tuhan selama kesusahan, Etha dan anak-anaknya tetap berdoa dan percaya. Seperti Ayub juga yang Tuhan berikan 2x lipat berkat, Cinta kasih antara Robby dan Etha yang terkubur selama 14 tahun, Tuhan pulihkan. Kini, mereka bahkan seperti pengantin baru lagi. Robby-Etha, pelayanan keliling Indonesia, bahkan luar negeri untuk menyaksikan kasih Tuhan dalam kehidupan mereka.
Salah satu godaan bagi kita manusia untuk berhenti berdoa adalah karena tidak kunjung mendapat jawaban. Tetapi teruslah berdoa, teruslah percaya, teruslah bernegoisasi dengan Tuhan !
-Manusia tidak dapat memindahkan gunung, hanya Allah yang sanggup. Tetapi doa dan percaya sanggup menggerakan Allah untuk memindahkan gunung-
No comments:
Post a Comment