Wednesday, 19 August 2015

2 Cara Jitu Agar Kamu Bisa Kaya Seumur Hidup

“Aduh si dia Handphonenya keren” “Aduhhh enak yah kalau punya mobil.” “Aduh seandainya saya lahir dari keluarga kaya.”
Kamu pernah berpikir seperti itu ga ? Berimajinasi “betapa bahagianya kamu, kalau punya…. “
Saya rasa hampir kebanyakan orang pernah berimajinasi seperti itu. Tetapi yang jadi perhatian kita semua adalah bagaimana kita meresponi pikiran tersebut. Jangan sampai kita membuahi pikiran tersebut menjadi sesuatu yang negatif.

1 Tim 6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Kenapa yah uang disebut akar kejahatan dan menyiksa diri ?
Karena uang bukanlah alat kebahagiaan! Jangan menggantungkan kebahagiaan kita berdasarkan uang. Ada uang bahagia, tidak ada uang bahagia. Tuhan tidak menciptakan kita serupa gambarNya hanya
untuk mengumpulkan uang. Tuhan menciptakan kita untuk suatu tujuan yang besar “BIG purpose” dan tolak ukurnya bukanlah seberapa banyak uang yang bisa kita kumpulkan.

Jadi pola utama agar kita bisa kaya seumur hidup adalah :

1. Uang bukan alat kebahagiaan.

Oke, tidak bisa dipungkiri uang memang kita butuhkan, kita perlu uang untuk kuliah, untuk beli berbagai kebutuhan, bahkan jaman sekarang untuk buang sesuatu di toilet umum saja butuh uang!
Tidaklah salah untuk mengumpulkan uang, namun yang utama disini adalah jangan sampai uang yang mengendalikan kita, harus kita yang bisa mengendalikan uang, alias mengendalikan diri.
Coba kebayang gak, kalau sedikit-dikit melihat orang yang lebih “wah” dari kita, perasaan kita langsung terganggu. Lihat mobil dijalan “Aduh enak yah jadi dia punya mobil sendiri.” Ketemu temen “Aduh enak yah jadi dia ga perlu ngirit-ngirit.” Lihat pameran rumah “Aduh seandainya saya punya rumah sendiri, pasti lebih bahagia.”
Ini bukti uang sudah mengendalikan perasaan kita. Betapa kita tidak mensyukuri hidup kita ini !
Kita akan menjadi seseorang yang haus kekayaan dan melakukan segala cara untuk mendapatkannya, baik itu berhutang kemana-mana, judi, menipu, mencuri, bahkan rela untuk tidak melayani Tuhan lagi, karena mendapat prospekan besar.

Ams15:15-16 Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta. Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan.

Dengan hati yang gembira, bersukacita, bersyukur setiap saat, kita akan lebih mudah menjalani hidup, termasuk dalam mengelola keuangan. Coba bayangkan gimana mau mengatur keuangan kalau kita mempunyai hati yang berkesusahan, selalu merasa kurang. Padahal mungkin segala sesuatunya bukan masalah seberapa banyak yang kita punya, tetapi seberapa banyak kita bisa mengaturnya.

2. Bedakan kebutuhan dengan keinginan.

Ams 21:5 Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.

Belilah dahulu apa yang memang kebutuhan hidup, jangan tergesa-gesa membeli barang yang sebenarnya hanya keinginan bukan kebutuhan. Ingat lho, keinginan tidak ada habis-habisnya, diatas langit masih ada langit. Sudah ada motor, ingin motor mewah, sudah ada mobil, ingin mobil mewah, sudah ada tas bagus, ingin tas bermerk.
Apalagi trend jaman sekarang semakin menuntut orang untuk lebih konsumtif. Belanja online, promo buy 1 get 1, midnight sale, handphone canggih setiap tahun bermunculan. Karena itu pastikan buat anggaran keuangan yang baik, mana yang lebih prioritas dan mana yang bukan. Mana yang kebutuhan primer, sekunder, tersier. Pastikan mengutamakan yang primer dahulu, baru sekunder dan bila masih ada budget lebih boleh sekali-kali tersier. Itupun dengan catatan kita sudah menyisihkan perpuluhan dan menabung untuk masa depan kita.

Nah sekarang masalahnya tantangan sudah semakin berat, pakaian itu kebutuhan primer. Namun karena pengen “in” atau “gaul” banyak orang yang memaksakan membeli pakaian bermerk. Gak tanggung-tanggung bayarnya pakai hutang! Alias kartu kredit.

Jadi pastikan :
  • Selalu memprioritaskan kebutuhan yang mendesak terlebih dahulu.
  • Cukupkan diri dengan yang ada. Tidak perlu membeli high-heel banyak, tiap warna ada, hanya agar matching sama baju. Tidak perlu membeli jam tangan banyak-banyak hanya agar bisa gonti-ganti.
  • Siasati trend dengan membeli barang yang tidak bermerk, namun modelnya mendekati.
  • Jangan terlalu banyak keluar main, pergunakan waktu untuk upgrade diri. (membaca buku, olahraga, tonton chanel TV yang positif, masak bareng keluarga dsb)
  • Perbaiki yang ada : ganti sol sepatu bukan sepatunya, ganti jok motornya bukan ganti motornya, perbaiki pakaian yang masih layak.
  • Alih fungsikan barang tidak terpakai menjadi sesuatu yang berguna (botol bekas dijadikan pot bunga, hiasan dinding, tempat aksesoris dsb) 
  • Menjual barang yang tidak terpakai, kurangi koleksi-koleksi yang tidak perlu.
  • Sesuaikan hobi dengan kondisi keuangan, jangan memaksakan.
Kalau kita tidak pernah berkata cukup, kalau kita tidak pernah bisa menjalankan 2 hal diatas, saya yakin kita akan selalu merasa kekurangan alias kaga pernah kaya-kaya. Tetapi orang yang berpenghasilan minim, namun merasa cukup, saya rasa orang tersebutlah yang layak kita sebut orang kaya. Setuju ?

“Money is numbers and numbers never end. If it takes money to be happy, your search for happiness will never end.” - Bob Marley -

Diskusi :
1. Apakah kamu sedang mengalami pergumulan keuangan ? bagaimana kamu menghadapinya ?
2. Apakah selama ini kamu sudah bisa membedakan kebutuhan dengan keinginan ?

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...