Sebuah video yang menampilkan seorang balita ditabrak dua kali oleh mobil van dan kemudian diacuhkan oleh sejumlah pejalan kaki memancing kemarahan di China dan menimbulkan pertanyaan mengapa warga tidak menolong anak tersebut.
Anak perempuan berusia 2 tahun yang kemudian diidentifikasi bernama Wang Yue itu berjalan di sebuah jalan sempit di Kota Foshan sebelum dia ditabrak sebuah van. Saat para pejalan kaki melintas tanpa memberikan pertolongan, balita yang bersimbah darah itu ditabrak kembali oleh mobil van kedua. Sebanyak 18 orang melintas tanpa memberikan pertolongan sebelum seorang tukang sampah mengangkat anak itu dan memberikannya kepada seorang perempuan yang kemudian diidentifikasi sebagai ibu anak itu.
"Hal ini merupakan pukulan bagi moralitas kita," ujar pembawa berita Stasiun Televisi Southern Television Guangdong Yan Yanzi. "Dimana hati nurani Anda? Hal ini sangat mengecewakan untuk dilihat."
Manusia membuat dinding-dinding ketidakpedulian akan sekitar, karena itu akan merepotkan, akan memakan waktu, tenaga bahkan materi. Manusia takut membantu, manusia takut mengasihi satu sama lain, manusia takut ditipu, manusia takut dirugikan, manusia takut dikecewakan.
Marlyn Manson salah satu tokoh anti-Christ berkata :
“… because then you're watching television, you're watching the news, you're being pumped full of fear, there's floods, there's AIDS, there's murder, cut to commercial, buy the Acura, buy the Colgate, if you have bad breath they're not going to talk to you, if you have pimples, the girl's not going to like you, and it's just this campaign of fear, and consumption, and that's what I think it's all based on, the whole idea of 'keep everyone afraid, and they'll consume.”
Dan ketika ketakutan dan trauma menyebar dimana-mana, akhirnya apa ? Manusia lupa akan kasih Allah, manusia tidak lagi mengandalkan Tuhan, manusia menutup diri akan kuasa Allah, menolak kedaulatan dan otoritas Tuhan. Salah satu perwujudannya adalah adanya Gerakan New Age. New Age sendiri mempunyai kemiripan dengan Gereja Setan. Mereka sama-sama menganut kebebasan dan menolak otoritas Tuhan pada hidup manusia. "Kita adalah allah kita sendiri!" “Hidup adalah pilihan broo!” (dan lupa kedaulatan & kasih Tuhan)
Maka dari itu kita butuh Tuhan buat menghancurkan tembok-tembok yang tidak benar itu. Kenapa tembok ?
A wall is a structure that defines an area, carries a load, or provides shelter or security.
Manusia mempunyai hati yang rentan, mudah tersakiti, mudah kecewa, mudah menuntut, mudah kuatir. Karena itu manusia membangun tembok-tembok atau dinding-dinding agar hatinya tidak tersakiti atau dengan kata lain create a walls that provides shelter.
Tidak salah memang, siapa juga yang mau disakiti. Tapi terkadang dinding ini dibangun berlebihan atau terkadang diluar jalur.
Padahal bukan itu yang Tuhan mau. Bayangkan bila kita sebagai anak Tuhan selalu mau hal yang ringan-ringan dan menyenangkan dan membuat dinding-dinding alibi (sibuklah, ga bisa‘lah, males‘lah, takut‘lah, ga penting’lah) dalam melakukan kebenaran. Kita akan jadi anak Tuhan yang lembek, mudah kecewa, mudah menyalahkan keadaan dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar.
Mari kita runtuhkan dinding-dinding alibi kita! Lakukan apa yang memang benar.
Caranya :
1. Selalu baru setiap hari
Yesus mendeskripsikan seorang anak kecil lebih mudah untuk masuk kerajaan surga. Karena apa ?
Sudah tidak aneh bahwa seorang anak kecil rentan berkelahi satu sama lain, tapi uniknya pagi mereka berantem, siang mereka sudah bisa maen bersama lagi. Anak kecil mudah memaafkan dan melupakan.
Mat6:34 “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Kejadian yang tidak enak, trauma, atau bahkan ketakutan yang kita lihat dari tv, pengalaman orang, membuat kita membangun dinding kekuatiran dan membatasi diri. Kita menjadi takut bergerak dan mengexplore diri sendiri. Salah satu yang paling sering adalah kita selalu mengingat-ngingat kejadian buruk yang kita alami. Kita selalu membenci orang-orang yang sudah menyakiti kita. Kita trauma, parno dan menjadi kuatir hal tersebut akan terulang kembali.
Stop it! Biasakan yang sudah mah sudah, jangan sampai menggangu kinerja kita setiap hari. Seberapa kali kamu sakit hati karena seseorang, ampunilah dan berdamai dengan hati kamu. Seberapa sering kamu gagal, bangkitlah. Seberapa buruk situasi kamu, selalu ada harapan esok hari.
Setiap bangun pagi jadilah pribadi yang baru yang telah menang atas kegagalan. 2 Kor 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
2. Live by faith not by sight
Rom 4:18-21 Sekalipun tidak ada dasar berharap, Abraham percaya.
Terkadang rasa sakit hati atau trauma, pengharapan yang sulit dicapai, seringkali membuat kita bertanya “Kenapa Tuhan ini terjadi pada diri saya ?” “Kenapa saya harus mengampuni dia ?” “Kenapa doa saya tidak pernah dijawab ?” dan terkadang jawaban dari pertanyaan ini tidak pernah kita temui.
Kita hanya bisa percaya Firman Tuhan. Kita hanya bisa mengakui keterbatasan otak manusia bahwa tidak semua pertanyaan dapat dijawab dengan logika manusia. Kita hanya bisa mengandalkan Tuhan bukan kekuatan diri sendiri.
Seperti logika Sara ketika mendengar dia akan mengandung (Kej 18:11-12) Sara yang mengandalkan logikanya, sulit mempercayainya dan bahkan tertawa, padahal dari dulu Sara dan Abaraham menginginkan keturunan. Jadi ketika orang-orang disekitarmu mentertawakan impianmu, tindakan mengampunimu, perjuanganmu atau hal-hal lain yang dianggap bodoh oleh dunia (misalkan Nuh yang ditertawakan karena membuat bahtera), biarkanlah, jangan membentuk dinding-dinding logika manusia, yang sebenarnya membuat kita hilang pengharapan dan tidak percaya kedaulatan Tuhan. Karena kamu-kamu adalah anak Tuhan yang hidup berdasarkan percaya bukan penglihatan atau logika manusia. Runtuhkanlah dinding-dinding logikamu dan berhenti mengandalkan akal pikiranmu sendiri.
3. It’s not about you
Semakin kamu “Me, Myself and I” sebenarnya akan semakin mudah stress, mudah kecewa, mudah kuatir. Karena dunia tidak akan pernah menjadi persis sama seperti yang kita inginkan. Walau tujuan dan keinginan kita baik tetap saja Allah yang berkuasa dan berdaulat.
Ada seorang ayah yang memiliki dua orang anak yang telah besar. Dua orang anaknya memiliki dua profesi yang berbeda, yang satu sebagai penjual payung dan yang satu lagi sebagai penjual es krim.
Suatu ketika ayah nya berdoa kepada Tuhan : "Ya Tuhan tolonglah anak hamba yang pertama agar payungnya laku keras, mohon Tuhan turunkan hujan" , Keesokan hari nya benar-benar turun hujan, dan dagangan anak pertama sangat laku keras, banyak payung yang terjual.
Kemudian ada telpon berdering dari anak kedua : "Ayah, hari ini saya sangat sedih banyak sekali es krim yang tidak laku". Maka Ayah merasa kasihan dan memohon kepada Tuhan agar diberikan panas, dan keesokan harinya gantian anak yang pertama yang mengeluh karena payung nya tidak laku. Begitu seterusnya….
Bayangkan kalau Tuhan selalu mengabulkan doa kita, mungkin disisi lain ada orang yang terluka karena keinginan kita.
Di dunia ini, ada hal-hal yang memang tidak bisa kita mengerti dan tidak perlu mengerti, kita hanya bisa percaya dan “Jangan mematok atau membatasi kuasa Allah hanya sebesar keinginan/perjuangan AKU”.
Contoh :
Kalau keinginan AKU tidak tercapai, artinya Tuhan tidak baik.
Kalau dia yang jahat dan melukai AKU, tidak kena batunya, artinya Tuhan tidak adil.
Kalau AKU yang lebih berjuang tidak kaya, sedangkan dia yang enak-enakan menjadi kaya, artinya Tuhan tidak adil.
Kesimpulan :
Selalu lakukan apa yang benar, jangan takut, Tuhan terhadap Yosua : “kuatkan dan teguhkan hatimu!” selalu ada hal-hal yang tidak enak, hal-hal yang berat, hal-hal yang tidak kita mengerti tapi tugas kita hanya melakukan bukan mempertanyakan.
Apa yang menjadi bebanmu selama ini… apa yang selama ini menjadi ketakutan dan trauma-mu, sharingkan dan doakan bersama-sama.
No comments:
Post a Comment