Semua orang
pasti memimpikan kehidupan yang bahagia, sukses dalam hal financial, karir,
mempunyai keluarga yang damai sejahtera dan mencapai tujuan hidup yang
maksimal.
Tapi
ternyata tidak semua orang bisa mewujudkan mimpinya. Kenapa yah kira-kira ?
apakah karena takdir ? Kalau kalian percaya yang namanya takdir… Selamat !
Iblis telah berhasil menjatuhkan Anda dan Anda tidak perlu berusaha membaca
kelanjutan artikel ini.
Toh buat apa merenungkan Firman bila segala sesuatunya sudah ditentukan Allah. Kita hanya robot-Nya yang diatur sedemikian rupa.
Toh buat apa merenungkan Firman bila segala sesuatunya sudah ditentukan Allah. Kita hanya robot-Nya yang diatur sedemikian rupa.
No… No…
Kalian lahir dikeluarga yang seperti apa, warna kulit kalian, gender kalian,
itu semua takdir, tapi bicara kesuksesan tidak ada yang namanya takdir. Yang
membedakan orang yang bisa mewujudkan mimpinya dengan orang yang tidak, tentu
saja adalah usaha dan bayar harga. Namanya juga bayar harga berarti pasti sakit
coiii…
Tapi yah mau
gak mau, daripada kalian berdiam diri dan meratapi nasib sama aja sakitnya. Gak
akan ada orang yang pengangguran, meratapi nasib tapi happy dan jadi berkat
bagi orang lain. Yang ada nyusahin orang!
ORANG SUKSES, PERCAYA YANG NAMANYA
PROSES
Untuk segala
sesuatu yang berkualitas butuh yang namanya proses. Mulai dari intan yang
dibentuk jutaan tahun, mobil rolls royce yang dibuat handmade selama ratusan
jam kerja, bahkan Lionel Messi, Michael Jordan adalah orang-orang yang telah
mengalami proses, mereka menukarkan waktu bermainnya dengan latihan. Gak
gampang lho, coba bayangkan kalian melihat teman-teman kalian enak-enakan
bermain tapi kalian harus latihan. Dan coba bayangkan kalian sudah kerja keras
mati-matian, tetapi mereka yang lebih santai dapat harta yang lebih banyak,
mereka yang malas belajar dapat hasil ujian yang lebih baik. Kebanyakan orang pasti
“down” dan lebih memilih jalan singkat, mencontek, mencuri, atau yang lebih
parah mengubur semua mimpinya dan menganggap “takdir aku memang hidup seperti
ini” atau banyak juga yang menyalahkan Tuhan, “Tuhan aku ‘kan lebih kerja
keras! Mana hasilnya! Tuhan gak adil!”
Loh yang
namanya proses sukses itu kagak ada garis finishnya. Karena setiap kita lulus
satu level akan ada level yang lain. Kecuali kalau buat kamu-kamu yang ingin
selalu sama dari dulu, sekarang, selamanya. Belajarlah menilai kesuksesan bukan
berdasarkan satu dua hasil sebab kita semua akan kecewa, karena akan selalu
melihat hasil orang lain lebih baik. Orang sukses tidak mempertanyakan hasil
yang dilihatnya, karena orang sukses hidup berdasarkan iman (2 Kor5:7) Sama
halnya seperti Yusuf dia percaya ada sesuatu yang Tuhan sampaikan dalam
mimpinya, namun dia belum melihat hasilnya.
Dalam PROSES
yang dijalani orang sukses, akan ada beberapa ujian :
1. Perkataan negatif.
Ketika kalian mempunyai mimpi akan ada saat-saat dimana engkau akan
diremehkan, dihina, bahkan secara sengaja akan ada orang-orang yang menghalangi
mimpi kalian (Kej37:19-20).
Karena itu sangat penting mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang
bisa memberi support dan nasihat yang positif.
Kebiasaan orang sukses yang pertama adalah tidak pernah imannya goyah
karena perkataan orang lain. Seandai pun tidak ada satu orang yang mensupport,
kita semua dapat selalu bergantung pada perkataan Tuhan (ini salah satu yang
membuat pentingnya merenungkan Firman.)
2. Hasil yang buruk.
Pernahkah kalian berusaha mati-matian dan ternyata hasilnya tetap buruk ?
atau pernahkah kalian merasa iri dengan orang-orang yang tidak pernah berusaha
namun mendapatkan hasil lebih ?
It’s ok bro… Semua orang pasti pernah mengalaminya. Tidak ada kesuksesan
tanpa kegagalan, karena tanpa kegagalan berarti kita tidak pernah belajar
sesuatu. Kegagalan adalah batu loncatan menuju level yang lebih tinggi lagi
(Kej39:17-23). Yusuf sudah rajin, giat dan hidup benar tetapi hasilnya buruk…
Penjara !
Tetapi lihat dari hasil fitnah dan penjara, tidak ada yang bisa
menghentikan Yusuf untuk jadi berkat dimana saja.
Kebiasaan orang sukses yang kedua adalah walau mendapat hasil yang buruk,
hal itu tidak pernah menghentikannya untuk terus berusaha lebih baik lagi.
3. Masa Penantian.
Di jaman yang serba instant, semua orang pasti berharap segala jerih
payahnya dapat cepat mendapatkan hasil. (Kej40:14) Yusuf berharap dia dapat
keluar dari penjara dan saya yakin bila kita menjadi Yusuf pasti akan bertanya
begini : “Tuhan engkau sanggup melakukan apa saja, kenapa tidak mengeluarkan
saya dari penjara ? Saya sudah jadi berkat lho buat penjara ini, saya sudah
hidup benar!”
Tetapi dalam kenyataannya ada waktu dimana memang kita harus bersabar
menunggu (Kej41:1), untuk apa ? tentu saja kalau Yusuf keluar penjara lebih
awal, Firaun belum membutuhkan Yusuf, jadi Yusuf tidak akan diangkat menjadi
kepala.
Kebiasaan orang sukses yang ketiga adalah tetap bersabar dalam masa
penantian, tidak menguburkan iman percayanya karena janji Tuhan tak kunjung datang.
(Rom4:18-21).
Apapun yang
kalian kerjakan saat ini, atau apapun yang saat ini kalian doakan, jangan
pernah putus pengharapan, terus berusaha, jangan menyimpan dendam, jangan
menyimpan kekecewaan, tetep sabar menanti waktunya Tuhan. Segala sesuatunya
mungkin bersama Tuhan. Siapa sangka anak tukang kayu, tinggal di pinggir kali,
yang pernah jadi kuli panggul, ojek payung, sekolah harus jalan kaki,
penampilannya sering diledek, ternyata sekarang jadi Orang Nomor Satu di
Indonesia. Nah lho, makanya jangan berhenti sekarang, rugi !
Pertanyaan
diskusi :
Sharingkan
pengalaman kalian saat menghadapi salah satu dari 3 ujian tersebut. Ceritakan
dengan sudut pandang negatif dampaknya seperti apa, dan bila dihadapi dengan
sudut pandang positif dampaknya seperti apa.
No comments:
Post a Comment