Monday, 27 July 2015

2 Langkah Jitu Untuk Hidup Yang Lebih Baik

image : theurbandater.com
Sebenarnya kenapa Tuhan ingin kita hidup kudus ? Tentu saja untuk kepentingan kita sendiri, Tuhan sering mengingatkan kita untuk hidup kudus karena memang itu adalah satu-satunya jalan menuju kehidupan yang lebih baik.
Bayangkan seorang Bapak yang sudah beristri, pintar cari duid, pintar bangun relasi, pintar mendidik anak-anaknya, tetapi suka berselingkuh.... Tentu saja suatu saat akan hal ini akan menjadi bom waktu bagi orang tersebut, rumah tangganya sedang menuju kekacauan bukan menuju kedamaian. Setuju ?

Nah, pertanyaannya, bentuk kekudusan itu seperti apa sih ?
Apakah dengan kita tidak merokok, tidak minum, tidak party, tidak nge-drugs, tidak ciuman sebelum menikah dsb itu disebut kekudusan ?
Yah itu disebut kekudusan, tetapi sebenarnya suka nyadar gak, bahwa setiap orang mempunyai standar kekudusan yang berbeda-beda. Ada yang merasa it’s oke untuk nge-beer, ada yang bilang enggak, ada juga yang bilang ga apa-apa untuk ciuman or ngerokok, itu wajar koq, ada juga yang bilang enggak.

Opps… hati-hati lho, kita harus kembali lagi ke standar kekudusan yang Tuhan katakan, bukan standar yang mayoritas orang katakan.
Karena terlalu luas bila dibahas satu persatu bentuk kekudusan tersebut, mari kita pelajari akarnya,

Wednesday, 8 July 2015

Transformasikan diri kamu berdasarkan temperamen

Pernahkah kamu menemui seseorang yang sudah kamu nasehati, kamu arahkan, bahkan kamu marahi, tapi karakternya tidak berubah ? masih keras kepala, seenaknya, sombong, mudah emosi…
Seringkali perubahan terbesar yang kita inginkan (kita berpikir) datangnya dari luar padahal sebenarnya perubahan terbesar ada dalam pola pikir kita. Walaupun seseorang berada dilingkungan yang baik, namun bila masih ada kekerasan hati tetap tidak akan membawa perubahan sifat atau karakter-karakternya. Makanya tidak aneh bila banyak orang yang kenal Yesus, tapi tidak mengalami perubahan karakter.

Kenapa seorang petinju membutuhkan seorang pelatih ? Toh belum tentu pelatih tersebut lebih hebat dari petinjunya kan ? Karena seorang petinju tetap membutuhkan seseorang untuk melihat “blind spot” sang petinju, agar bisa mengkoreksi kekurangan-kekurangannya. Apakah pergerakan kakinya salah, posisi badannya salah, tinjunya kurang keatas dsb.
Dan hebatnya Allah pencipta kita sudah menyediakan pelatih-pelatih agar kita semakin maksimal!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...